1. Wage Rudolf Supratman.(1903-1938)
Pencipta lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ setelah tergugah hatinya
membaca surat kabar Fajar Asia. Artikel itu menyatakan ‘mana ada
komponis bangsa kita yang mampu menciptakan lagu ‘Kebangsaan Indonesia’
yang dapat menggugah semangat rakyat. Setelah tidak lama kemudian ia
berhasil menciptakan lagu Indonesia Raya sesudah berkonsultasi dengan
Ketua Himpunan pelajar Indonesia A. Sigit, Sugondo Djoyo Puspito dan
Monomutu. Setelah mendapat izin Ketua kongres pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 berkumandang pertamakalinya karya monumental lagu
‘Kebangsaan Indonesia Raya’ digedung Indonesische Club jalan Kramat 106
Jakarta, setelah ikrar sumpah pemuda. Betapa hebatnya lagu itu
berkumandang hingga peserta kongres pemuda memberi sambutan luar biasa,
Supratman menerima ucapan selamat dan pelukan dari rekan-rekannya.
Sebagai karya monumental lambang negara pada tanggal 17 Agustus 1945
setelah pembacaan teks proklamasi oleh Sukarno maka, lagu “kebangsaan
Indonesia Raya’ berkumandang mengiringi sangsaka merah putih sebagai
hari kemerdekaan RI di Pegangsaan Timur Jakarta. Atas jasa-jasanya
menciptakan lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ pada tanggal 28 Oktober
tahun 1953 almarhum W.R. Supratman menerima anugerah penghargaan Bintang
Maha Putera Klas III dari Pemerintah RI. Kemudian guna mengenang hasil
perjuangannya menciptakan lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ Hari
kelahiran W.R. Supratman tanggal 9 Maret oleh pemerintah RI diperingati
sebagai hari Musik Nasional.


2. Kusbini (1910-1991)
pencipta lagu ‘Bagimu Neg’ri’ sebagai lambang simbolis penandatanganan
sumpah jabatan Kepala negara dan para pejabat berbakti dan mengabdi
kepada negara RI. Lagu ini diciptakan atas permintaan Sukarno untuk
mengimbangi lagu-lagu propaganda Jepang yang marak saat itu. Kusbini
bekerja sebagai pemain biola dan penyiar taman kanak-kanak bersama Ibu
Sud di Radio Houso Kanri Kyoku. Menurut Ki Suratman tahun 1943-1944
pemerintah Jepang melarang mengumandangkan
lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ maka lagu ‘Bagimu Neg’ri
diperdengarkan sebagai pengganti sementara lagu kebangsaan ‘Indonesia
Raya’. Lagu ini memiliki peranannya dimasa revolusi Indonesia tahun
1945. Atas jasa-jasanya dibidang musik Kusbini memperoleh penghargaan
piagam Anugerah Seni dari Pemerintah RI.
3. Cornel Simanjuntak (1920-1946)
pencipta lagu ‘Maju tak Gentar’ asal mulanya lagu Maju putera-puteri
Indonesia’ propaganda Jepang. Untuk mendukung revolusi tahun 1945 judul
dan syairnya diubah oleh penciptanya seperti sekarang yang berkumandang
memepringati HUT RI 17 Agustus setiap tahunnya. Lagu ini dimaksudkan
untuk memotivasi rakyat perang semesta guna membangkitkan semangat
membela tanah air, yang secara realitas sering ditampilkan potret
pertempuran melawan sekutu dan Belanda yang tidak seimbang. Menurut
Franz Seda dan Alex Rumambi lagu ini menjadi terkenal di front Tentara
Pelajar Yogyakarta yang mampu membakar semanagat pejuang di medan
pertempuran. Lagu ‘Maju tak Gentar’ menggambarkan keberanian rakyat
dengan perlengkapan seadanya melawan Belandayang bersenjatakan lengkap
dan modern, tapi dengan jiwa semangat lagu ini mampu membangkitkan
pejuang digaris depan.Atas jasa-jasanya pada pemerintah RI tahun 1961
menerima kehormatan piagam Satya lencana Kebudayaan, setingkat bintang
Gerilya.
4. Liberty Manik (1924-1993)
pencipta lagu ‘Satu Nusa Satu Bangsa’ seorang pemain biola, penyanyi,
peny…iar radio RRI Yogyakarta, penulis buku dan jurnalis majalah Arena
pimpinan Usmar Ismail 1946. Lagu ini diciptakan setelah menyaksikan
semangat perjuangan rakyat mempertahakan kemerdekaan, sehngga lagu ini
berisi anjuran persatuan dan kesatuan bangsa. Lagu ‘Satu Nusa Satu
Bangsa’ pertamakali diperdengarkan lewat siaran radio tahun 1947, ketika
beliau bekerja di RRI Yogyakarta saat hangat-hangatnya agresi Belanda
I. Atas jasa-jasanya dalam karya monumental dibidang musik tahun 2007
almarhum menerima penghargaan bintang Budaya Paramadharma dari
pemerintah RI.

5. Ismail Marzuki (19134-1958)
prencipta lagu ‘Hallo-hallo Bandung’ Lagu ini sangat populer dibawah
kom…ando H.A. Nasution dengan sandi opersi Bandung rebut kembali 24
Maret 1946 melawan tentara Belanda dan Sekutu, atas jasa-jasanya
pemerintah menganugerahkan penghormatan piagam Wijaya Kusuma dan pada
tahun 2007 menerima tanda jasa Bintang Budaya Parama Dharma dari
pemerintah RI. Lagu ini bersifat lokal berskala nasional mampu
menunjukan jati diri bangsa dengan gagah berani memotivasi perjuangan
masyarakat Jawa Barat mengusir penjajah. lagu ini berkumandang setap
peringatan HUT RI 17 Agustus setiap tahun dan memperingati Bandung
Lautan Api setiap tanggal 24 Maret di Bandung.
6. Bintang Sudibyo atau Ibu Sud (1908-1993)
salah satu wanita nasionalisme pencipta lagu-lag perjuanga…n
‘Berkibarlah Benderaku’ dikumandangkan setiap 17 Agustus dalam rangka
HUT RI. lagu ini diciptakan berdasarkan kisah nyata masa revolusi
Indonesia 1945, setelah menyaksikan pengalaman Yusup Rono Dipuro pelaku
sejarah rekaman teks proklamsi adalah pimpinan RRI yang mempertahankan
sang saka merah putih berkibar dihalaman kantornya, meskipun dalam
ancaman senjata para kaum penjajah. Atas jasa-jasanya dibidang musik
tahun 2007 almarhumah Ibu Sud menerima anugerah penghargaan Bintang
Budaya Paramadharma dari pemerintah RI. Selain itu Ibu Sud dikenal
sebagai penyiar radio dan pencipta lagu anak-anak.
7. Husein Mutahar (1916-2004)
pencipta lagu ‘Syukur’ sejenis lagu himne puji syukur diciptakan dan
dipersiapkan untuk menyambut kemerdekaan RI yang ketika itu diduganya
hampir tercapai.Lagu ini pertamakali dikumandangkan th 1946 di Istana
Gedung Agung Yogyakarta. H. Mutahar tokoh utama pendiri gerakan Pramuka
Indonesia, dan seorang perancang paskibraka pertama kali di Indonesia
yang beranggotakan pelajar dari berbagai daerah. H. Mutahar adalah mayor
Laut ABRI,memiliki tanda jasa Bintang Gerilya tahun 1948-1949 dan
Bintang Maha putera menyelamatkan bendera Pusaka dari tangan pendudukan
Belanda di Yogyakarta.
8. DR. HC. Alfred Simanjuntak (1920)
Pencipta lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda’ berfungsi sebagai kontra
prop…aganda Jepang wlaupun ia berprofesi sebagai guru hampir sepanjang
hidupnya. saat menulis lagu ini di tahun 1943 ia bekerja sebagai guru
sekolah rakyat sempurna Indonesia di Semarang, sebuah sekolah dengan
dasar jiwa pratriotisme yang didirikan DR. Barder Djohan, Mr.
Wongsonegoro dan Prada Harahap. Lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda’ digubahnya
dalam suasana batin seorang anak yang gundah di negeri yang terjajah.
Ide lagu ini diangkat Ketika tahun 1945 rasa ingin merdeka kuat sekali
bila bertemu kawan, pemuda saling berucap salam merdeka tutur Alfred
Simanjuntak. Bahkan menurut pengakuannya, lagu tersebut nyaris mengancam
jiwannya. Sebab gara-gara lagu yang dinilai patriotik itu, nama Alfred
Simanjuntak masuk daftar orang yang dicari Kempetai Jepang untuk
dihabisi karena lagunya dianggap kontra propaganda Jepang.Hingga saat
ini lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda masih tetap dikumandangkan setiap
perayaan Kemerdekaan 17 Agustus.
9. Amir Pasaribu.
Pencipta lagu ‘Andika bayangkari’ ialah seorang komponis dan pelopor
musik klasik Indonesia. Mars defille ABRI ‘Andika Bhayangkari
diperdengarkan pada detik-detik proklamasi 17 Agustus di Istana Negara.
Amir Pasaribu telah berjasa dibidang musik sebagai tanda kehormatan
Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada tanggal 15 Agustus 2002
menganugerahi Bintang Budaya Paramadharma.
Andai kan seluruh elemen bangsa ini mau menghargi menghormati para pejuang bangsa ini dengan setulus x nya niscaya menangis mreka akn brpikir bgitu sangat mahal nya para jasa pejuang takn pernh mreka mampu mmbayar dgn budi apa pun,!!! Melain kan mngikuti jejak x nya, ma, af terkadang org di jman ini hanya bsa mnikmati hasil perjuangn para pahlawan bangsa, sikap dan sifat nya tak sdikitpun trpatri nasionalisme, hayu ank muda bankit lah dri hitam nya mendung yg melupakan,
BalasHapusMasyarakat Indonesia saat ini, harus paham dan menhayati betapa besar usaha para pahlawan kemerdekaan untuk mempersatukan elemen-elemen masyarakat pada masa itu, segenap pikiran, harta dan raga mereka korbankan untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita tercinta ini. Oleh sebab itu kita sebagai generasi yang hanya melanjutkan hasil perjuangan mereka, ayo kita jaga bersama anamat yang telah diberikan oleh Pahlawan kita dengan cara yang paling sederhana menjaga persatuan dan kesatuan diantara kita, jangan saling mencaci, mempitnah, apalagi sampai bermusuhan. Beda pendapat hal biasa tetapi kita harus bijak menyikapi. berkompetensi boleh saja tapi jangan samling menjatuhkan dan saling menghina yang akan menimbulkan perselisihan.... bravo Persatuan !!!
BalasHapus